Kamis, Desember 13, 2018

Sumpah Dokter

Malang, 25 Oktober 2017.
H-1 sumpah dokter.
Hari penuh drama. Pagi tiba-tiba MUA yang udah dibooking beberapa minggu sebelumnya nge WA kalo besok dia gabisa. Padahal udah DP. Akhirnya minta dicariin MUA pengganti sama orangnya. Satu.

Dua. Di waktu yang hampir bersamaan dosen nanya kerjaan. Yang aku baru inget kalo belom selesai dikerjain. Cepet-cepet ngebut ngerjain dan dikirim email.

Tiga. Baru inget kalau belom booking tempat foto keluarga. Pusing karena tempat foto inceran yang background dan propertinya pas banget (banget) sama baju ternyata tutup karena mallnya mau direnovasi. Studio fotonya ada di tempat lain sih, tapi propertinya jadi bedaa. Sedih.
Akhirnya pilihan ke plan B. Studio foto yang kecil tapi lumayan lah. Lebih murah juga daripada pilihan pertama. Nge WA masnya dan booking.

Jam 9 kuliah. Untung ga presentasi 
Abis kuliah ke RSSA. Kerjaan harus tetap (terlihat) professional.

Pulang rumah langsung beberes rumah karena bentar lagi papa mama oma tante dan (hampir) semua dateng. Atur-atur barang, atur tempat tidur, dll

-----------------------------------------

lupa banget ada foto ini wkwkwkw 
baru upload setelah 5 tahun kemudian



Satu tahun kemudian, 

Aku coba mau ngelanjutin cerita tentang betapa rempongnya H-1 Sumpah Dokter, tapi udah lupa. Yang aku ingat hanya itu hari yang gloomy, hujan rintik-rintik, dan Tya rempong sendiri. Pagi-pagi udah mini heart attack gara-gara MUA dan dateline kerjaan. Pulang-pulang nangis di jalan (biasaaa) tapi terus ingat nangisnya ga boleh lama-lama nanti matanya bengkak. 

Sekarang harus dibiasakan hidup dengan banyak tanggung jawab ya. Karena hidupmu dalam 2 tahun kedepan bakal kurang lebih kayak begini #selftalk

Sekian.