Tapi, coba dibayangkan kalo yang nyanyi itu Bapa. CintaNya Bapa juga sering bertepuk sebelah tangan. Bapa sedih ngeliat kita cinta dengan hal-hal lain. Ngutip kata-katanya om Jon Foreman waktu nyanyi I Won't Let You Go, 'i tried to sing this song from the other side, from the inside of the love'
Duhai Diri,
Ubahlah arusMu jadi arah
Yang dia sukai
Rendahkanlah hatiMu
Bukankah Bapa yang sudah merendahkan diri untuk kita? Tuhan yang Maha Dahsyat merendahkan diri dan jadi manusia. Belum cukup segitu, masih juga mati diatas kayu salib dan menanggung kutuk karena kita. Ini terjadi bahkan sebelum kita tau kita salah, sebelum kita sadar kita berdosa.
Duhai alam
Hujani dia dengan cinta
Dan hatinya yang terbuka
Aku menyayanginya
Berkat Tuhan mana yang kamu dustakan? Keluarga lengkap, kesehatan, damai sejahtera, semua kebutuhan tercukupi, dan masih banyak lagi.
Dan terbukalah hatimu
Ada jalan untukKu
Milikimu, sayangimu
Dan terbukalah hatimu
Ada jalan untukKu
Milikimu, sayangimu
Biar reda hatiKu
Aku punya kasih yang
Lama Kuramu untuk
Kamu
<3
Bukankah roh yang ada di dalam kita diinginiNya dengan cemburu?
So now He's knocking at your front door
Will you open the door for Him?