Libur semester 3 :D
Memberikan banyak waktu untuk
beristirahat, merenung, dan berpikir (hal yang sangat jarang dilakukan saat
kuliah)
Sela
Setiap kali jalan-jalan
sekeluarga, aku selalu berpikir kalo ini semua cuma suatu perjalanan panjang,
dan akhirnya kami sekeluarga akan kembali ke Kupang untuk menjalani hidup kami
sehari-hari. Tapi aku salah. Ini kehidupan sehari-hari saya, sebagai mahasiswi
fakultas kedokteran. Selangkah lebih dekat dengan profesi dokter.
Aku selalu berpikir ini semua
mimpi. Mimpi yang akan segera berakhir.
Semua sudah berubah.
Dan hal yang sangat
menyesakkan dada adalah mendapati kalau rumah yang dulunya adalah sebuah 'home'
sekarang berubah menjadi sekedar 'house'. Kosong. Seperti tak berpenghuni. Rasa
sesak bertambah dengan tidak adanya orang yang peduli untuk merawat rumah yang
mengandung berjuta kenangan itu.
Awalnya jadi sering nangis
dan meratapi kenyataan. Hati bagaruk. Talalu bagaruk.
Tapi setelah dipikir-pikir,
ini kenyataan yang harus aku hadapi. Jangan dihabiskan untuk meratap!
Jalan-jalan ke SMA & SMP
Mercusuar, cari teman-teman lama, cerita-cerita, berusaha menyibukkan diri
dengan berbagai aktifitas.
Akhirnya aku sampai pada satu
kesimpulan, bahwa sebuah 'home' bisa diciptakan dimana saja. 'Home' tidak
selalu identik dengan bangunan, tapi tempat dimana kita merasa nyaman, kita
bisa diterima dengan segala kelebihan dan kekurangan kita, serta yang terlebih
penting disana ada orang-orang yang menyayangi kita dan yang kita sayang.
"Untuk segala sesuatu
ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.
Ada waktu untuk lahir, ada
waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang
ditanam;
ada waktu untuk membunuh, ada
waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;
ada waktu untuk menangis, ada
waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
ada waktu untuk membuang
batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu
untuk menahan diri dari memeluk;
ada waktu untuk mencari, ada
waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk
membuang;
ada waktu untuk merobek, ada
waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;
ada waktu untuk mengasihi,
ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
Apakah untung pekerja dari
yang dikerjakannya dengan berjerih payah?
Aku telah melihat pekerjaan
yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
Ia membuat segala sesuatu
indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi
manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai
akhir.
Aku tahu bahwa untuk mereka
tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam
hidup mereka.
Dan bahwa setiap orang dapat
makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga
adalah pemberian Allah.
Aku tahu bahwa segala sesuatu
yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan
tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan
Dia."
Pengkhotbah 3:1-14
Bapa, ajar kami untuk bisa
memanfaatkan waktu dengan baik.