Senin, Juli 29, 2019

Whole of Government

Whole of Government adalah salah satu materi pelatihan dasar a.k.a prajabatan. Materi yang paling aku suka konsepnya. Aku suka bagaimana kerja sama yang baik itu membuat pekerjaan jadi lebih efektif dan efisien.
Di akhir materi ini, widyaiswara ngajak kita main game. namanya menang-menangan. Jadi kita sekelas dibagi jadi 4 kelompok. masing-masing kelompok dikasi 2 kertas, hijau dan merah. kita boleh nentuin sendiri mau ngangkat kertas yang mana. tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dari bandar (bandarnya adalah widyaiswara).


peraturan



pembagian nilai

di awal-awal game semuanya masih egois. ngangkat merah terus. akhirnya minus 1000 semua. WI sampai nyuruh negosiator masing-masing kelompok buat negosiasi lagi. Tapi tetep aja jadinya ada yang mau menang sendiri. Negosiasi lagi. Begitu lagi. Gemes banget akutu. Sampe teriak-teriak depan kelas saking gemesnya,'coba dibaca lagi ini petunjuknya, lawan kita itu bandar, bukan kelompok lain.' tapi tetep aja. Kok gak sadar-sadar sih. Heran.



hasilnya yang menang adalah ........................... bandar


Sampai permainan berakhirpun, cuma 1 kali hijau semua. Sisanya adaa aja yang tiba-tiba ngide ngangkat merah. Di akhir game, ternyata nilai kita ditotal, terus hasilnya -12.000. Yang menang bandar.......
"gapapa yang penting kelompok kita nilainya paling tinggi"

Lalu aku tersadar akan satu sifat yang tersembunyi dalam diri setiap manusia. Egois. Mau sebanyak apapun pembahasannya, negosiasinya, kesepakatannya sefinal apapun, 'okay deal ya'. eh pas pelaksanaan beda. Ku merasa dikhianati :"
Udah teriak sekeras dan berulang kali. Tapi ada sifat dalam diri manusia yang selalu ingin menang sendiri. sampai-sampai lupa kalau lawan kita sebenarnya bukan teman kita. Memang kadang kita butuh musuh bersama, supaya bisa berjuang bersama. Oh atau apa mungkin tahap pertama aplikasi konsep Whole of Government adalah mengidentifikasi musuh bersama? wkwkwk

Anw, kemaren tuh semacam shock therapy. Ini baru permainan lho. Gimana kalo dunia nyata? Lebih kejam lagi pasti. Gini lho tantanganmu kalo nanti kamu berusaha bekerjasama dan berkolaborasi dengan orang lain. Kamu harus memastikan kalau kerja sama maupun kolaborasi itu bisa menguntungkan semua pihak dan membantu semua pihak mencapai tujuan. Baik tujuan besar bersama dan juga tujuan masing-masing pihak. Kalo enggak menguntungkan, ngapain dibuat kerjasama? Makanya mulai mikir gimana caranya supaya semua pihak bisa untung. Orientasinya harus win-win solution.