Rabu, Januari 14, 2015

Little Wonders

Let it go, let it roll right off your shoulder
Don’t you know the hardest part is over?
Let it in, let your clarity define you
In the end we will only just remember how it feels
Our lives are made in these small hours
These little wonders, these twists and turns of fate
Time falls away but these small hours
These small hours still remain

"Bulan Agustus/September 2014, liat sunset di pinggir pantai di Kupang dan minum kelapa muda, dengan semua target akhir semester telah tercapai."
Targetnya mulai dari belajar yang rajin supaya gak SP dan bisa liburan (atau mengerjakan TA) dengan tenang, minimal 2 kali KTB dlm semester ini, menyelesaikan logbook penelitian, dan minimal berapa kali konsul ke dosbing 1 dan 2, dan lain-lain.
Rencana untuk sidang sudah dimulai sejak awal masuk semester 6. Bahkan saat itu sudah mulai merencanakan agenda liburan tengah tahun supaya pengerjaan TA bisa efektif dan bisa sidang sebelum masuk semester 7.
Demi ngeliat sunset di pinggir pantai sambil minum kelapa muda.
Demi.
Sebenarnya tujuannya bukan itu sih. Lebih ingin menikmati masa bebas, tanpa terbeban TA. Ingin menjadi mahasiswa kupu-kupu, karena sudah terlalu lelah mengikuti organisasi tapi SKK sampai sekarang masih belum mencapai nilai minimum, dan terlalu muak mengerjakan TA. Pengen balik jadi maba, minus keribetan probinmaba. Pengen memfokuskan diri pada hal-hal yang memang seharusnya diprioritaskan.

Let it slide, let your troubles fall behind you
Let it shine until you feel it all around you
And I don’t mind if it’s me you need to turn to
We’ll get by, it’s the heart that really matters in the end
Our lives are made in these small hours
These little wonders, these twists and turns of fate
Time falls away but these small hours
These small hours still remain

Tapi rencanaku bukan kehendak Tuhan.
Berbagai hal terjadi, halangan rintangan menghadang. Agustus berlalu, September, Oktober lewat sambil nangis bombay. November sudah hopeless, pasrah kalau sidang tahun depan.
Did you ever feel like God is waiting for you? The part when He's silent until you change your point of view, to trust Him even though He's not answering.
Disaat aku udah pasrah, jalan malah terbuka. Tanggal 9 Desember datang, dan sidang TA berlalu.
Aku sudah ada disana. Momen yang selalu diimpikan sejak semester 6. Sekarang semuanya tinggal kenangan.
All of my regret will wash away somehow
But I cannot forget the way I feel right now
In these small hours
These little wonders, these twists and turns of fate
Yeah, these twists and turns of fate!

Our lives are made in these small hours
These little wonders, these twists and turns of fate
Time falls away but these small hours
These small hours still remain

Those small hours will remain :)

Kamis, November 20, 2014

Birthright



He used to be the wise, one of the founders.
He was charming, adored by many people
as a mentor and big brother.
He seemed strong and unbreakable.

Look at him now.
Lamented in sorrow
cause his birthright he threw.
Now you know, sis, why love did not grow.

At the last harvest all tares will be gathered in fire.
But the wheat are God's treasures.
Will you have dominion and break the yoke, brother?
Malang, October 12th 2014

Rabu, November 19, 2014

20

Pengen banget dari tanggal 2 posting sesuatu di blog. Tapi apa daya, mood tidak mendukung. Karena mencoba menulis tanpa mood dan inspirasi itu seakan laper tapi enggak ada makanan dan minuman.

Kepala dua. Seakan-akan ada satu kepala yang muncul dari leher, semacam wise tooth yang erupsi antara umur 17-25 tahun. Udah enggak usah dibayangin. Itu ngeri banget kalo beneran.
Sudah kepala dua tapi kalau ketemu temannya papa atau mama pertanyaannya masih "sekolah dimana?" atau "kelas berapa sekarang?" 
zzz
Mana ada om, tante, anak SMA atau SMP yang kemana-mana alisnya ditebelin pake pensil alis? Antara seneng awet muda dan miris masih dianggap anak kecil.

Anyway, banyak hal yang terjadi di tahun ke-20 kemarin. Banyak pelajaran yang didapat, banyak langkah besar yang diambil. Banyak juga air mata yang jatuh (kalo ini enggak usah ditanya lah ya, emang dasarnya cengeng).
Belajar jadi mediator untuk teman-teman, belajar jadi teman yang baik, belajar jadi pendengar yang baik, belajar untuk sabar, belajar untuk tenang.Pertumbuhan itu memang harus terlihat dan bisa dinilai. Dan aku tau aku bertumbuh :)
Tahun ke-20 juga jadi tahun dimana aku semakin menyadari kealayanku, ditandai dengan merasa judul blog alay. Pengen diganti tapi masih belum punya kata yang tepat. Someday lah ya.
I am curious what's gonna happen in the next 10 years, or  next 20 years.
There is one song i love. 10.000 reasons by Matt Redman. Lagu ini soundtracknya Kingdom Leadership Conference 2014 :)

Bless the Lord, O my soul
O my soul
Worship His Holy name
Sing like never before, O my soul
I'll worship Your Holy name

The sun comes up, it's a new day dawning
It's time to sing Your song again
Whatever may pass, and whatever lies before me,
Let me be singing when the evening comes

You're rich in love, and You're slow to anger
Your name is great, and Your heart is kind
For all Your goodness, I will keep on singing
Ten thousand reasons for my heart to find

And on that day when my strength is failing
The end draws near, and my time has come
Still my soul will sing Your praise unending
Ten thousands years and then forever more!

Bless the Lord, O my soul
O my soul
Worship His Holy name
Sing like never before, O my soul
I'll worship Your Holy name


Thank You Father for twenty years of blessings.

Senin, Oktober 27, 2014

Duri dalam Daging (Bagian Kedua): Sela



I'm not here to comprehend
I'm not trying to pretend that all these shiny things
In life can bring the happiness that I crave
Help me Lord to stand my ground
Help me never to back down on what I know to be
The truth and faith in all that I believe
You're my grace
I live for You in all I do
I walk with You through all the storm
That passed over me
And walk out with the faith that I believe
You're my redemption You're my King
Your passion for me is the strength I have
To face these giants
Know that You have die to set us free
You're my faith
Berkat datang untuk menguji kita dalam mengucap syukur. mengapa banyak orang yang jatuh saat diberi berkat? Padahal sebelumnya orang itu sangat rohani. tapi disaat Tuhan sudah memberikan apa yang dia inginkan, dia jatuh.
I don't wanna be that kind of person.
Berkat tidak seharusnya menjatuhkan seseorang. Berkat seharusnya membuat seseorang semakin mengasihi dan mengenal Tuhan, bahwa Dia tidak hanya Pribadi yang selalu menjadi penuntun saat kita di lembah kekelaman, namun juga menjadi penuntun kita disaat kita berada di puncak kemenangan.
Seringkali kita terlalu fokus pada berkat, sehingga melupakan Sang Sumber Berkat. Kita menjadi seakan kuda liar yang ikatannya dilepas. Lari tidak karuan dan akhirnya terjatuh di jurang. Padahal ikatan itu sebenarnya mengajarkan kita untuk taat, sehingga saat dilepas kita tidak terjatuh.

As sure as river flows to sea
That's how Your sweet love's for me
This I know because God is for me
From the rising of the sun
To the setting of the same
Great is heaven's mercies over me
There's nothing that compares
To the beauty of Your grace
I'm longing for Your face
Now I'm calling out
Calling out to You 
There's nothing that compares
To the love my Saviour has
Forever til the end
I'll be calling out
Calling out to You
I'm calling
I'm calling out Your name
I'm running faster straight to where You are
And I'm falling
Deeper in Your love
Help me find my way
To bring glory to Your name.
Fokus kita sudah seharusnya kita arahkan kepada Tuhan. Setelah kita mendapat semua yang kita inginkan dan doakan, jangan lupakan Tuhan. Jangan jadi seperti 9 orang kusta yang disembuhkan tapi tidak kembali untuk mengucap syukur. Jadilah seperti 1 orang kusta yang kembali kepada Tuhan Yesus Kristus, dengan pemikiran yang telah diubahkan dan hati yang baru. I'll run faster straight to where You are.

Ajar kami menjadi generasi yang terbiasa mengucap syukur,
yang tidak berhenti berdoa setelah segala permintaan kami dikabulkan.
Ajar kami untuk berfokus pada Engkau saja, bukan pemberianMu,
agar setelah kami memperoleh apa yang kami inginkan iman kami tidak goyah.
Ajar kami untuk tidak mengandalkan diri kami sendiri,
melainkan melihat segala sesuatu yang baik dalam hidup kami sebagai karya anugrahMu.
Ajar kami untuk bertahan dalam pencobaan,
sebab pencobaan itu mendewasakan kami di dalamMu.
Ajar kami untuk memberkati orang lain,
karena itulah tujuan kami diberkati.
Ajar kami untuk tidak lengah saat kami berada di zona nyaman,
sehingga kami tidak melanggar FirmanMu.
Ajar kami untuk menyerahkan pensil kehidupan kami ke dalam tanganMu,
dan menghapus setiap rancangan 'murahan' kami.
Ajar kami untuk setia pada perkara-perkara kecil yang kami hadapi sekarang,
sebab kami rindu menjadi hambaMu yang baik dan setia.
Ajar kami untuk selalu bersandar kepada Engkau saja,
sebab Engkaulah kekuatan dan tempat perlindungan yang teguh.
Waktu untuk segala sesuatu telah Engkau tentukan sejak sebelum dunia diciptakan.
Masa depan kami adalah masa depanMu.
Terima kasih telah mencabut duri dalam daging kami.
Terus murnikan dan sempurnakan kami.
Your kairos will always be my sweet harvest

Lyrics from: I'm Calling and Calling Out to You by Sidney Mohede. Great songs for selah when you've got everything you've been praying for.

Minggu, Oktober 26, 2014

Duri dalam Daging (Bagian Pertama)



Menulis tentang duri dalam daging jujur sangat sulit dan menyiksa batin. Bertahun-tahun aku enggak percaya diri sama gigiku yang enggak teratur. Sebenarnya cuma satu sih, tapi itu gigi seri kanan atas. Gigi yang paling terlihat. Masa remajaku diwarnai dengan ketidak-percaya-dirian ini.
Kadang aku menyesali, kenapa waktu kecil suka sekali nge-dot. Haha, dot selalu jadi kambing hitam. Walaupun begitu aku bersyukur tidak pernah diejek di sekolah secara langsung tentang penampilanku, karena aku berusaha untuk menonjolkan diri dalam bidang akademis.
Tapi tetap saja duri itu masih melekat. Bahkan semakin dalam tertanam dalam hati. Secara enggak sadar, aku jadi sangat sensitif kalau mendengar kata "gigi". Mungkin itu juga alasan kenapa aku sama sekali enggak tertarik masuk FKG, padahal berdasarkan tes sidik jari teknik gerakanku salah satu yang dominan.
Dulu sempat juga terpikir, mungkin karena ini enggak ada cowok yang nembak aku. Hahaha. Akhirnya aku sadar, Tuhan pengen aku memfokuskan diri untuk membangun karakterku dibandingkan menghias penampilan fisikku.
Sudah sejak awal masuk SMA, akhir tahun 2009, aku minta papa mama untuk pasang kawat gigi. Tapi berhubung di Kupang belum ada dokter gigi spesialis orthodontist jadi mama bilang pasang di Surabaya saja. Waktu itu pengetahuan tentang kawat gigi yang aku punya masih nol besar. Alhasil waktu liburan natal ke Surabaya dan nanya ke dokter gigi baru tau kalau masang kawat gigi itu kontrolnya 2 minggu sekali. Ya kali aku pulang pergi Kupang-Surabaya-Kupang tiap 2 minggu. Kenyataan itu buat aku pasrah nunggu sampai lulus SMA dan kuliah di Surabaya/Malang.
Setelah lulus SMA dan mulai masuk kuliah, kebetulan waktu itu mama sedang ada masalah di kantor. Dan aku enggak berani minta ke papa setelah kejadian Chacha. (boleh banget dibaca disini) Aku takut kawat gigiku berakhir seperti Chacha yang tidak berumur panjang ditanganku. Hanya gara-gara keputusanku yang terlalu gegabah dan egois.
Dan sampai saat ini waktunya tidak pernah tepat. Aku sadar aku masih punya kakak dan adik-adik yang masih sekolah dan dibiayai orang tua. Aku enggak boleh egois.
Enggak terasa 3 tahun di Malang berlalu dengan sangat cepat. Karena awal tahun ini sudah mengurus permintaan beasiswa ke Dinkes Provinsi NTT, bulan ini beasiswanya cair. Sebelumnya aku enggak pernah kepikiran untuk pasang kawat gigi dengan uang beasiswa. Tapi aku tiba-tiba sadar, waktuku di Pulau Jawa tinggal 2,5 tahun lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi mau pasang kawat gigi? Sementara di Kupang sampai sekarang masih belum ada spesialis orthodontist. Mulailah duri dalam daging ter-reaktivasi lagi. Di satu sisi, it is now or never. Di sisi lain, aku sudah terbiasa dapat jawaban tidak. Aku takut terlalu gegabah mengambil keputusan.
The saddest thing is I cant tell anyone. Aku tipe orang yg hanya menceritakan sesuatu kalau aku tau orang itu pasti mengerti. Yes, I had a trust issue. Nangis-nangis bombay pagi siang malam, padahal kuliah masih ada beberapa skill lab sebelum ujian. Tapi untung waktu itu mau ujian jadi dikira teman-teman begadang buat belajar. Haha
Akhirnya aku putusin untuk cerita ke mama. Pelan-pelan mulai terbuka dan jadi lebih tenang. Waktu tulisan ini dibuat, aku sudah ketemu spesialis orthodontist sekali. Dokter itu temannya tante, wishing i'll get some discount.
Anyway, 2 tahun lalu telunjuk tangan kiriku pernah kemasukan duri kaktus gara-gara enggak merhatiin jalan. Waktu itu lagi ikut camp, yang mana peralatannya terbatas. Bermodalkan anastesi air dingin dan jarum infus, jariku dikorek-korek untuk ngeluarin duri itu. Durinya masuk agak dalam, jadi lumayan sulit dikeluarkan. Setelah diobok-obok selama setengah jam, akhirnya durinya keluar. Mungkin sekarang durinya sudah dikeluarkan. Tapi waktu duri itu diambil bukankah jaringan sekitarnya terluka lagi? Penyembuhan tetap butuh waktu. But I know, I'll be heal. SOON!

Jumat, Oktober 10, 2014

Childhood

Pengen lari-lari dan main sepak bola ditengah hujan tanpa kepikiran nanti bakal sakit karena shower air panas selalu tersedia di rumah. Pengen berenang di laut biru tanpa bingung abis itu mau mandi dimana karena rumah sama pantai jaraknya cuma 15 menit. Pengen main layangan.
Pengen manjat pohon nangka, kedondong, dan jambu di rumah Kupang.
Pengen makan jambu air sepuasnya sampai sakit perut.
Ini baru 1/200

Saking banyaknya pernah 3 hari berturut-turut bawa 3 plastik besar jambu ke sekolah

Pengen makan enak tanpa kepikiran sisa uang bulanan.
Pengen main-main di padang sekitar rumah, pura-pura jadi bolang (bocah petualang) atau sekedar nyari tumbuhan yang bijinya punya bulu-bulu, semacam dandelion tapi pohon.
Mainan buah ingus. Aku enggak tau apa nama sebenarnya. Sejenis markisa tapi dinding buahnya tipis. Bunyinya lucu kalo dipencet
Kangen matahin tangkai daun jalak dan ditiup supaya keluar gelembung-gelembung.
Kangen main sampai bosan. Dulu saking banyaknya waktu luang sampai-sampai sering banget berburu keong kecil di pasir bahan bangunan.
Pengen main sikidoka, batu tiga, congklak, bekel.
Kangen jalan-jalan tiap hari sabtu muter-muter rumah sakit sampai bosen, terus pulangnya beli kelapa muda di Eltari.

I randomly miss childhood

Take pictures in your mind of your childhood room
Memorize how it sounded like when your dad gets home
Remember the footsteps, remember the words said
And all your little brother favorite songs
I just realize everything i had is someday gonna be gone.

So here i am in my new apartment
It's a big city
They just dropped me off
It's so much colder than i thought it would be 
So i took my self in, turn my night light on.
I wish i never grow up